Redaksi Basis Media Nasional (BMN) kedatangan seorang pria paruh baya yang hanya ingin menyampaikan uneg-unegnya tentang proses pembuatan Surat Izin Mengemudi (SIM). Pria yang berinisial J ini mengungkapkan pengalamannya yang menurutnya cukup memusingkan saat mengurus SIM secara resmi.
“Dalam mengurus SIM, lebih baik lewat calo,” ujar J dengan nada kesal. “Meski mahal, yang terpenting itu efisien dan tidak memakan atau membuang-buang waktu kita,” imbuhnya.
J menceritakan bahwa dirinya harus mengulang ujian teori hingga tiga kali sebelum akhirnya lulus. Bahkan, tetangganya sendiri harus mengulang ujian praktik sampai delapan kali dan tetap tidak lulus. “Katanya SIM gratis, tapi yang berbayar saja susah lulusnya,” keluhnya.
Menurut J, proses pembuatan SIM seharusnya dibuat lebih mudah dan tidak mempersulit masyarakat. “Benar-benar di luar SATPAS (Satuan Penyelenggara Administrasi SIM), tolong dilepas. Permudah masyarakat dalam melaksanakan himbauan aparat, bukan malah mempersulitnya,” pungkas J dengan nada tegas.
Pro Kontra Penggunaan Calo
Penggunaan calo dalam pengurusan SIM memang menjadi polemik tersendiri di masyarakat. Di satu sisi, calo dianggap sebagai solusi cepat dan efisien bagi mereka yang tidak ingin repot dengan proses birokrasi yang panjang dan rumit. Namun, di sisi lain, praktik ini dinilai tidak sehat karena melanggengkan budaya “jalan pintas” dan merugikan sistem yang seharusnya transparan.
Banyak masyarakat yang merasa frustasi dengan proses ujian SIM, baik teori maupun praktik, yang dinilai terlalu ketat dan berbelit-belit. Hal ini membuat sebagian orang memilih untuk menggunakan jasa calo meski harus merogoh kocek lebih dalam.
Harapan Masyarakat
J mewakili suara banyak masyarakat yang berharap adanya perbaikan sistem dalam pengurusan SIM. Masyarakat menginginkan proses yang lebih transparan, cepat, dan tidak mempersulit. “Kalau memang ada aturan yang harus dipatuhi, buatlah sistem yang memudahkan, bukan malah membebani,” tambah J.
Pihak berwenang diharapkan dapat mengevaluasi proses pembuatan SIM agar lebih ramah masyarakat. Dengan begitu, himbauan untuk memiliki SIM bisa diikuti dengan mudah tanpa harus mengorbankan waktu, tenaga, dan biaya yang berlebihan.
ateam/bmnnews
Artikel ini mencoba menyoroti keluhan masyarakat sekaligus mengajak semua pihak untuk bersama-sama mencari solusi terbaik dalam menyederhanakan proses birokrasi, khususnya dalam pengurusan SIM.
