Malang (bmnnews) – Tradisi Indonesia “DENDA”, ujung ujungnya masuk kantong pribadi.
Rakyat kecil yang menjadi korban, dengan “DENDA” yang menjadi tradisi turun temurun entah siapa yang memulainya.
Di segala bidangnya ada kesempatan sekecil lobang semutpun akan di jadikan sarana untuk memperkaya pribadi dengan ending Korupsi.
Oknum oknum tersebut tidak pernah melihat dan merasakan kehidupan pahit getir jadi masyarakat kalangan bawah.
Tidak pernah melihat dari sudut pandang mana, kehidupan rakyat kecil semakin terluka dengan kelakuan oknum oknum tersebut.
Aji mumpung, mumpung menjadi pejabat mumpung jadi pegawai, agar supaya bisa meraup cuan sebanyak banyaknya.
Kesalahan sekecil biji sawi sekalipun di besar besarkan, agar bisa meraih keuntungan yang fantastis demi memperbesar perut sendiri, tanpa melihat ke bawah.
“Apa rakyat menderita atau tidak” emang Gue pikirin (EGP) istilah anak zaman sekarang.
Seharusnya di kala menemukan masalah, cari solusi terbaik tanpa memberatkan pihak manapun, apalagi rakyat kecil.
Wahyu/bmnnews.

